Thursday, October 22, 2009

Tips Memilih Motor Kredit

Tip #1. Disinilah kita musti waspada dan teliti saat memilih di mana kita mesti beli. Carilah dealer yang mempunyai list Cicilan Motor / Cicilan Sepeda Motor termurah.

Tip#2. Mintalah diskon/hadiah. Jangan hanya menuruti list yang ada.
Diskon? Bagi Anda yang terbiasa, mungkin tahu kalau ada diskon Kredit Motor, Kredit Mobil. Tapi ada juga lho orang yang percaya begitu saja dengan list yang disodorkan dan tidak mau menawar. Bukan karena mereka “legowo”, tetapi lebih karena tidak tahu. Saya juga punya temen yang demikian. Dia ikuti aja apa kata sales dealer. Nah bagi Anda yang belum tahu, saya kasih tahu ya. Pernah nggak Anda ditawarin dealer untuk bawa orang beli ke dia, dan nanti Anda akan mendapat komisi? Nah ini yang disebut uang calo. Nah sekarang kalau kita datang sendiri ke dealer, uang calo ini diberikan ke siapa? Ya tidak ke siapa-siapa, dimakan sendiri oleh dealer, atau menjadi milik sales. Itulah kenapa kita sebaiknya minta diskon atau kalau nggak minta bonus/hadiah. Besarnya diskon ini tergantung pada merk motor, type, dan jenis pembelian kita cash apa kredit. Kalau Kredit Motor / Kredit Mobil, maka diskonnya lebih besar daripada cash. Kok gitu? Ya iyalah. Kalau kita beli cash, maka dealer sendiri yang mendapat untung, tetapi kalau kredit, maka yang akan mendapat untung dealer dan leasing? Nah biasanya leasing akan memberi komisi kepada sales yang bisa “menggiring” pembeli untuk memakai service mereka. Sebagai imbasnya sales akan memberi diskon lebih besar kepada kita kalau mau kredit. Kira kira begitu pemahamannya.

Tip#3. Jangan terpancing dengan iming iming diskon tinggi
Biasanya kalau yang list Cicilan Motor / Cicilan Sepeda Motor yang murah diskonnya kecil, tapi kalau cicilannya mahal, biasanya diskonnya juga besar. Nah hitunglah mana yang paling menguntungkan bagi Anda. Jangan terjebak dengan diskon yang besar. Kadang ujung ujungnya kita justru membayar lebih mahal. Saya pernah membandingkan untuk dealer yang satu memberi diskon 100ribu doang. Sementara untuk dealer yang lain berani memberi diskon 600ribu. Ada selisih 500ribu. Tapi ternyata untuk tenor 2 tahun, cicilan keduanya terpaut selisih sekitar 80ribu. Kalau kita hitung 80ribu kali 23 bulan bisa mencapai 1840ribu. Nah demi mendapat 500ribu apa kita mau kalau pada akhirnya kehilangan 1840ribu???

Tip#4 Pilihlah leasing yang memberikan hak kita secara konsisten.
Saya pernah punya pengalaman kurang mengenakkan dengan leasing W*M. Jadi ceritanya setelah saya mulai mencicil beberapa kali ternyata kopi kontrak kredit saya tidak juga dikirimkan kepada saya, juga bukti polish asuransinya. Akhirnya dengan usaha komplain sana sini dari kantor cabang sampai kantor pusat, akhirnya kopi kontrak kredit bisa saya dapatkan plus bukti polish asuransinya(klik Kredit Murah / Kredit Sepeda Motor). Bayangin aja kalau kita nggak punya kopi kontrak kredit, nantinya pas kita mau ambil BPKB dan ternyata hilang atau ketlingsut, mereka bisa seenaknya bilang “anda tidak terdaftar sebagai nasabah kami” ayo kita mau nuntut pakai apa? Kuitansi pembayaran bukan bukti kalau kita nasabah mereka. Jadi kontrak kredit itu penting.

Tip#5 Pilihlah leasing yang sanksi keterlambatannya kecil
Dalam pembayaran cicilan/angsuran ke leasing, kadang karena lupa atau keadaan yang memaksa kita bisa saja terlambat membayar. Nah karena keterlambatan ini kita akan dikenai sanksi keterlambatan. Besarnya sanksi berbeda beda tiap tiap leasing.

Tip#6 Pilihlah leasing yang memiliki fleksibilitas dalam pembayaran tetapi juga profesional dalam manajemennya.(klik Kredit Murah / Kredit Sepeda Motor).
Lebih lanjut tentang pengalamanku pakai leasing W*M, mereka menerima pembayaran pakai transfer bank, kebetulan saya pakai BCA. Jadi setiap bulan saya bayar pakai ATM BCA.

Sunday, September 27, 2009

Tips Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor

Tak dapat dipungkiri kalau pembelian dengan cara kredit sangat membantu banyak orang untuk memiliki sebuah barang yang berharga tinggi. Sebut saja salah satunya mobil. Bila Anda memutuskan untuk membeli mobil secara tunai maka yang menjadi bahan pertimbangan adalah dana yang harus dikeluarkan di depan tidak mencukupi. Tapi, apabila Anda memutuskan untuk membeli dengan cara kredit maka Anda bisa mengangsur sesuai dengan kemampuan Anda. Eits, tapi tidak semudah itu juga karena masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil kredit mobil. Apa saja?

Survey Harga
Jika Anda telah memutuskan jenis mobil yang diinginkan, maka langkah berikutnya adalah mencari tahu berapa harga terbaik yang ditawarkan. Caranya adalah rajin bertanya ke beberapa dealer yang mengeluarkan jenis mobil yang Anda inginkan.

Tentukan Pihak yang Menyediakan Kredit
Secara umum ada dua jenis perusahaan atau lembaga yang menyediakan sarana kredit untuk kepemilikan mobil, yaitu institusi perbankan (bank) dan lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan biasanya terkait dengan perusahaan yang bergerak di industri otomotif, baik sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) atau dealer. Mengambil kredit mobil di dealer bisa lebih menguntungkan daripada di bank, terutama mengenai keefisiensian waktu. Anda bisa mendapatkan semua informasi, pelayanan, dll tentang mobil sekaligus kreditnya dari dealer Tanpa harus bolak-balik ke bank lagi. Selain itu, proses persetujuan kredit dengan menggunakan lembaga pembiayaan biasanya bisa lebih cepat dibandingkan sektor perbankan, apalagi bila lembaga pembiayaan memiliki hubungan dengan ATPM atau dealer mobil tertentu.

Sesuaikan DP dan Cicilan dengan kemampuan
Satu hal yang harus Anda persiapkan bila Anda memutuskan untuk membeli mobil dengan kredit adalah uang muka atau Down Payment (DP). Secara umum, DP yang diminta berkisar antara 20-30 persen dari harga mobil. Misalnya, bila harga mobil yang Anda inginkan 200 juta maka paling tidak Anda harus menyiapkan dana sekitar 40-60 juta sebagai uang muka. Perhitungkan juga biaya administrasi dan biaya-biaya lain. Setelahnya, tentukan jangka waktu kredit yang Anda inginkan karena besarnya cicilan Anda nanti juga bergantung pada hal tersebut. Secara umum jangka waktu kredit kepemilikan mobil adalah dari 1 sampai 3 tahun. Tapi, ada juga lembaga keuangan yang menawarkan sampai 5 tahun.

Memilih Suku Bunga
Jika Anda memutuskan untuk mengambil kredit, maka Anda harus memperhatikan pula soal suku bunganya. Secara teknis ada 2 jenis suku bunga kredit, yaitu Suku bunga tetap (flat rate) dan Suku bunga mengambang (floating rate). Suku bunga tetap berarti bunga yang digunakan akan selalu tetap selama jangka waktu kredit. Sedangkan suku bunga mengambang (floating rate) berarti selama jangka waktu kredit bisa terjadi perubahan suku bunga yang mengikuti perubahan suku bunga yang dikeluarkan oleh BI.

Penuhi semua persyaratan
Perhatikan persyaratan dasar yang harus dipenuhi pemohon kredit, Biasanya, pemohon kredit wajib melampirkan , KTP, rekening tabungan atau rekening koran, dan slip gaji sebagai syarat untuk mengajukan kredit kepemilikan mobil.

sumber : conectique.com

Tuesday, August 25, 2009

Dokumen Persyaratan Kredit

Dewasa ini banyak sekali lembaga pembiayaan yang menawarkan pembiayaan kredit untuk kendaraan bermotor, yang perlu anda ketahui ada beberapa Persyaratan Dasar Dokumen yang harus dilengkapi Untuk pengajuan kredit, diantaranya :

Karyawan :
Fotokopi KTP Suami & Istri, Foto Copy PBB / Rekening Telepon / Rekening Listrik, Fotokopi Kartu Keluarga, Slip Gaji, Foto Copy Rekening Koran/Tabungan 3 bulan Terakhir, Foto Copy STNK dan BPKB

Profesional :
Fotokopi KTP Suami & Istri, Foto Copy PBB / Rekening Telepon / Rekening Listrik, Foto Copy Kartu Keluarga, Foto Copy Surat Ijin Praktek, Foto Copy Rekening Koran/Tabungan 3 bulan Terakhir, Foto Copy STNK dan BPKB

Wiraswasta :
Fotokopi KTP Suami & Istri, Foto Copy PBB / Rekening Telepon / Rekening Listrik, Foto Copy Kartu Keluarga, Foto Copy Rekening Koran/Tabungan 3 bulan Terakhir, Foto Copy NPWP, Foto Copy SIUP & TDP, Foto Copy STNK dan BPKB

Perusahaan :
KTP Direksi & Komisaris, Surat Keterangan Domisili, Tabungan 3 bulan Terakhir, Foto Copy NPWP, Foto Copy SIUP & TDP, Foto Copy Akte Pendirian & Perubahan, Foto Copy STNK dan BPKB

Berfikirlah 1000 Kali Bila Hendak Membeli Mobil Dengan Cara Kredit

Kalau saya tidak salah kutip dari suatu tulisan di majalah bisnis terkemuka di tanah air, sekitar 75% masyarakat Indonesia membeli mobil kredit. Baik melalui bank atau pun lembaga pembiayaan (leasing) lainnya. Tentu saja ini merupakan pangsa pasar yang sangat menggiurkan bagi pihak pembiayaan/bank di satu sisi dan bagi konsumen/pembeli dengan membeli mobil kredit (terutama mobil baru) mereka dengan hanya menyiapkan sekitar 10%-30% uang muka sudah dapat memiliki sebuah mobil. Tetapi sadarkah kita bahwa di balik mudahnya memiliki sebuah mobil kredit tersebut, ternyata kita harus membayar cost yang teramat mahal. Saya akan beberkan di bawah ini perhitungan dan penjelasannya secara lengkap.

Pemahaman Konsumen yang Tidak Lengkap
Perhatikanlah, selama ini apabila kita ingin membeli mobil kredit, pertimbangan dan persiapan utama kita adalah hanya pada kemampuan untuk membayar cicilan tiap bulannya. Padahal kita juga harus mempertimbangan banyak komponen biaya lainnya yang muncul dan harus kita bayar selama kepemilikan mobil tersebut dalam masa kredit, dan sayangnya ini lah yang paling banyak kita lupakan.

Baiklah sekarang saya akan bahas tentang bagaimana contoh simulasi sebuah konsumen yang membeli sebuah mobil kredit di bawah ini yang kami ambil dari situs www.oto.co.id tanggal 18 September 2007:

Mobil : Toyota New Avanza 1500 cc
Harga Tunai : Rp. 131.300.000,-
Uang Muka : Rp. 32.825.000,- (25% dari harga tunai)
Asuransi : Rp. 10.635.300,- ( All risk 8,10%)
Cicilan : Rp. 3.787.500,-
Bunga : 12,82%% per tahun
Jangka waktu : 36 bulan
Administrasi : Rp. 475.000,-
Total Pembayaran Pertama : Rp. 47.772.800,-

Mari kita lihat proses pelunasan yang wajib dibayar oleh konsumen tersebut selama tiga tahun seperti yang kami tunjukkan pada tabel di file simulasi-mobil.pdf:

Hasil rekapitulasi:
Total Cicilan : Rp. 136.350.000
Total Biaya Bensin : Rp. 36.000.000
Total Biaya Pajak : Rp. 4.500.000
Total Biaya Pemeliharaan : Rp. 8.400.000
Total Seluruh Biaya Selama Masa Kredit 3 tahun : Rp. 227.360.300,-

Wow!, lihatlah bila masa kredit kita selesai maka kurang lebih total biaya yang harus kita keluarkan untuk mobil tersebut menjadi sangat besar…! Ingat lho uang segitu itu adalah uang hilang alias hangus. Perhatikan juga, biaya-biaya semacam pembelian bensin, pajak dan pemeliharaan kendaraan selama tiga tahun tersebut kebanyakan kurang menjadi perhatian kita ketika ingin kredit mobil. Padahal harus kita ingat juga bahwa mobil adalah benda yang akan mengalami penyusutan harga (deprisiasi) dari tahun ke tahun. Bila kita asumsikan penyusutan mobil tersebut kira-kira 8% (delapan persen) per tahun, maka setelah selesai masa kredit harga mobil baru kita tersebut akan menjadi:

Rp. 131.300.000 x 8% x 3 = Rp. 31.512.000. Berarti dalam waktu tiga tahun harga mobil kita menyusut sebesar angka tersebut. Sehingga mobil tersebut kini hanya bernilai Rp. 99.788.000. Coba bandingkan dengan total uang yang Anda bayarkan selama 3 tahun tersebut dengan kondisi nilai mobil kita kini! Sungguh sangat menyesakkan dada…

Bagaimana Kalau Diinvestasikan?
Sekarang misalnya dengan uang hangus sebesar Rp. 227.360.300 tersebut, bila kita tumbuh kembangkan misalnya ke salah satu instrumen investasi yang memiliki hasil return (bagi/imbal hasil) sebesar 10% per tahun (flat), dan kita endapkan selama 15 tahun. Berapa uang yang akan kita miliki kelak? Perhatikan tabel di file yang telah Anda download tadi.

Wow, lihatlah uang yang Anda simpan selama 15 tahun sekarang sudah mencapai hampir 1 Miliar rupiah… Nah sekarang tinggal Anda pilih, mau tetap ngotot beli mobil baru dengan cara kredit tapi dengan konsekuensi “menghanguskan” uang sebanyak itu? Atau dengan cerdas, tetap mengeluarkan uang sebanyak itu tetapi bukan untuk membeli mobil, melainkan dikembangbiakkan dalam bentuk investasi seperti perhitungan di atas.

Solusi dan Kesimpulan
Memang mungkin ada yang sinis terhadap hitung-hitungan saya di atas, misalnya: “… kok kita jadi pelit banget ya sama uang, bukannya itu berarti kita jadi budak uang…?” atau juga misalnya “… selama 3 tahun itu kan kita bisa lancar menjalani segala urusan misalnya bisnis dll, sehingga bisa dapat uang banyak, jadi gak seberapalah uang yang dikeluarkan selama tiga tahun tersebut…“

Untuk komentar pertama bukannya kita pelit/jadi budak uang, tetapi bagaimana kita bisa bijaksana dalam memperlakukan uang tersebut. Apalagi di masa depan, kebutuhan akan uang tentu akan bertambah banyak misalnya pendidikan anak, dan pensiun. Untuk komentar kedua di satu sisi ada benarnya juga, tetapi tolong jujurlah dengan hati nurani kita, apa harus dengan membeli mobil baru dengan cara kredit untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan bisnis Anda?

Menurut hemat saya, bila kita ingin membeli mobil dengan cerdas dan bijak adalah dengan membeli mobil second (dalam kondisi sangat ok) dan dibeli tunai. Dua kunci utama yaitu mobil bekas dan tunai, itu prinsipnya. Karena mobil bekas yang masih dalam keadaan bagus tidak kalah nyamannya bila kita membeli baru dan juga dengan fasilitas yang prima. Karena perlu kita ingat setiap mobil baru yang kita beli seketika keluar dari dealer, maka otomatis harganya/nilainya langsung turun. Dan mengapa harus dibayar tunai, karena tentu kita harus menghindari beban biaya yang harus kita tanggung (semisal bunga) yang harus kita bayar selama jangka waktu kredit tersebut.

Semoga dapat membantu menambah wawasan kita semua.